Banyak cara memperingati hari Sumpah Pemuda, salah satunya seperti yang dilakukan oleh mahasiswa Arsitektur ITN Malang. Bertempat di Hutan Kota Malabar, Sabtu (28/10) Himpunan Mahasiswa Arsitektur (HMA) ITN Malang menghadirkan kreatifitas mahasiswa se-Malang dalam ajang Gempita Arsitektur 2017.

“ITN mengumpulkan mahasiswa arsitektur se-Malang Raya untuk bersatu, berkegiatan bersama dan berbicara tentang arsitektur berkelanjutan. Mereka mengenang kembali sumpah pemuda dengan lebih mendekatkan diri dan menyatu dengan alam,” terang Ir. Suryo Tri Harjanto, MT., Kepala Program Studi Arsitektur.

Kepala Prodi juga mengingatkan, pemuda seyogyanya tidak melupakan sejarah. Sudah waktunya mahasiswa bergerak menunjukkan jati diri. “Saya salut, diantara kesibukan akademik mahasiswa tidak kehilangan kepekaan nasionalisme,” ungkapnya.

Lebih jauh Suryo mengatakan, kegiatan di hutan mengajak mahasiswa untuk berfikir tentang alam dan peka terhadap lingkungan. Di sini juga diajarkan bagaimana seorang arsitek dalam berkarya tidak merusak alam.

“Kalau alamnya rusak maka rusaklah semua. Sebenarnya arsitektur tidak menentang alam, yang menentang alam adalah orangnya,” tambahnya.

Ketua Panitia Gempita Arsitektur, I Putu Wisnu Wira Atmaja mengatakan, kegiatan bertema “Alam Ruang dan Rasa” ini diisi dengan beberapa rangkaian acara. Seperti, sarasehan, pameran arsitektur karya mahasiswa UB, UIN, UNMER, STT Malang, ITN Malang (sebagai penyelenggara, Red), dan diikuti pula oleh Badan Pekerja Rayon (BPR) V, serta Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Timur.

“Kami ingin mengajak mahasiswa khususnya mahasiswa arsitektur untuk kembali ke alam, bukanya malah merusak alam,” kata Wisnu Wira biasa disapa. (mer/humas)